Skip to main content

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan uang, apala

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024. 

“Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya. 

Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan uang, apalagi dengan kondisi ekonomi keluarganya yang serba kekurangan. 

Satu lagi kisah hidup Bupati Manokwari yang baru dilantik Februari 2021 ini adalah ketika melakukan perjalanan menggunakan Kapal Putih (Pelni) dari Manokwari ke Yogyakarta. Hermus Indou muda yang saat itu statusnya sebagai mahasiswa ketiban sial. Dirinya ketinggalan kapal di Sorong. Entah saat itu karena ingin mengetahui beberapa bagian Kota Sorong, jadi Ia dan temannya berani pergi agak jauh dari pelabuhan, namun saat kembali ke pelabuhan, kapalnya sudah bertolak. 

Situasi itu membuat dirinya down, apalagi dalam kondisi tak punya uang dan tak punya kenalan di Sorong. Namun, selang beberapa waktu ada kapal putih yang ia ingat adalah Kapal Dobonsolo yang masuk ke pelabuhan Sorong dan berangkat tujuan Ambon. Dengan Iman dan Doa, Dirinya berani mengambil tindakan “Pelarian”. Artinya tanpa tiket dan uang, dirinya memutuskan untuk ikut Kapal Dobonsolo, dengan harapan, keluh kesahnya sebagai mahasiswa bisa dimengerti oleh petugas kapal. Ternyata petugas kapal tidak peduli, Hermus dan teman pelariannya justru diturunkan di Ambon. Mereka tak peduli mau jadi apa Hermus dan temannya di Ambon, yang namanya pelarian pasti dibegitukan. Hermus kian sedih, bahkan seperti kehilangan harapan. Di Sorong yang masih satu daratan saja sudah susah, apalagi ini di Ambon. Namun Hermus berdoa minta pertolongan Tuhan. “Ya, memang Tuhan itu baik, ternyata Tuhan sudah menyiapkan Kepala Operasional Pelni Ambon yang adalah anak Doreri untuk menolong saya,” kata Hermus. 

Kepala operasional Pelni Ambon yang dimaksudnya adalah Bapak Rumfabe. Putra Teluk Doreri itu akhirnya membantu dua tiket kapal untuk Hermus dan temannya. “Hanya dengan 1 (satu) baju saya bertahan selama seminggu perjalanan pulang ke Jogja lewat Surabaya, untuk kemudian saya menyelesaikan skripsi dan diwisudakan,” tutur Hermus Indou tentang kisah pelariannya demi menyelesaikan studinya di Yogyakarta. 

Itulah kisah perjalanan hidup Hermus Indou yang paling membekas di hatinya. Dari proses kehidupan itu, dirinya belajar tentang perjuangan hidup dan kemahakuasaan Tuhan. “Menurut saya, Tuhan tidak bekerja di ruang hampa, tapi Tuhan bekerja melalui orang lain pada waktu dan tempat yang dirancangnya,” ucapnya. 

Karena itu Hermus berprinsip, siapapun yang kelak dipakai oleh Tuhan untuk menghadirkan peradaban, menghasilkan sesuatu yang baik bagi manusia, menghargai orang lain dan orang-orang yang berjasa dalam pembangunan sebuah daerah dan juga kemajuan sebuah suku dan lain sebagainya, itu hal yang penting, untuk harus tetap dijunjung tinggi.  

“Karena kita tidak akan mencapai kemajuan itu dari diri kita sendiri, tetapi ada orang lain yang dipakai oleh Tuhan untuk berdiri mengasihi kita dan menolong kita”. Berangkat dari pemikiran itu, maka motto hidup Hermus Indou yang menjadi pegangannya adalah “Diberkati Untuk Memberkati Orang Lain”.

Proses panjang yang dilewati seorang Hermus Indou sampai saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari di luar prediksinya. 

Menjadi Bupati hari ini tidak terlepas dari peristiwa tak terduga yang terjadi tahun lalu atas terpanggilnya Bupati Demas Paulus Mandacan, sehingga pada saat itu partai politik juga sejumlah elemen masyarakat mendatanginya untuk meminta kesediaannya mencalonkan diri sebagai Bupati bersama Drs. Edy Budoyo sebagai wakil Bupati. 

Keputusan untuk maju sebagai Bupati dan melepaskan karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Provinsi Papua Barat adalah keputusan yang berat. 

Melihat perjalanan karirnya dalam birokrasi pemerintahan sampai saat terakhir ia menjabat sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Barat ia dan keluarga harus bergumul untuk memutuskan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Untuk mencapai karir dan posisinya sebagai ASN sampai saat ini penuh perjuangan, juga bersusah payah dan ia mengungkapkan bahwa ASN dari suku besar Arfak yang hari ini menduduki jabatan eselon 2 (dua) di Pemerintah Provinsi Papua Barat jumlahnya sangat sedikit, sehingga meninggalkan posisi itu sangat berat dan membutuhkan keputusan yang tepat, dimana dirinya mengatakan bahwa posisi sebagai ASN itu adalah sesuatu yang sudah pasti, sedang masuk dunia politik adalah hal yang belum pasti. 

Namun kepekaan terhadap suara Tuhan yang menjadi kunci Hermus berani meninggalkan posisi nyamannya sebagai ASN dan jabatan kepala biro. “Ya saya harus rela meninggalkan yang sudah ada dan berdiri untuk menghadapi posisi baru ini dan saya kira ini juga adalah kehendak Tuhan untuk saya, karena itu saya menjalani tugas yang baru ini dengan penuh ucapan syukur," tutur Bupati Hermus Indou.*)


Tentang Hermus Indou : 

Hermus Indou, S.IP.,MH  lahir di Jatubou, 15 Agustus 1976 saat ini menjabat sebagai Bupati terpilih Kabupaten Manokwari periode 2021-2024. Hermus adalah anak ke 2 (dua) dari Bapak Noak Indou (Almarhum) dan Ibu Marice Dowansiba, dan menikah dengan Febelina Wondiwoy, SE serta dikaruniai 3 (tiga) orang anak Anepina Chintya Indou, Israel Semen Indou dan Olivia Ivelensia Indou. 

Hermus memulai pendidikan di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Minyambouw, lulus pada tahun 1990. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Warmare lulus tahun 1993, dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, lulus tahun 1995. Hermus melanjutkan program sarjana Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) di Yogyakarta dan lulus tahun 1999. Tahun 2006 lulus dari Program Magister Ilmu Hukum pada Universitas Hasanuddin Makassar. Sebelum menjadi Bupati Kabupaten Manokwari Periode 2021-2024, Hermus Indou dipercayakan oleh Gubernur Papua Barat sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Barat.

======================================================================

Artikel ini telah terbit di Majalah Kasuari Inovasi Edisi V Tahun 2021

Penulis : Penulis : Arissa Mori Muzendi dan Alberth Yomo


Comments

Popular posts from this blog

Yang Tercecer Dari Pameran Pariwisata Internasional di Berlin- Jerman ( Bagian-4/ Habis)

Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs.Syamsul Arif Rivai,MS   Pada hari ketiga berlangsungnya pameran ITB Berlin, stand Papua yang dikelola oleh Dr.Werner mendapat kunjungan istimewa dari Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr.Drs. Syamsul Arif Rivai,MS, beserta rombongan dari Pemerintah Provinsi Papua. Apa tanggapan penjabat Gubernur Papua ini setelah melihat stand Papua pada pameran di ITB Berlin? Laporan : Alberth Yomo Ketika Penjabat Gubernur Provinsi Papua ini tiba di Berlin, rombongan penari dari pegunungan Bintang serta rombongan dari Sarmi terlebih dahulu sudah meninggalkan Berlin menuju Denhaag, Belanda, sehingga penjabat Gubernur tidak sempat melihat secara langsung tarian dari Pegunungan Bintang. Meski demikian, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Gubernur Papua dan rombongan di lokasi pameran, anak-anak Papua yang sekolah di Jerman mempersembahkan tarian Yospan, yang disaksikan pengunjung pameran dan tamu kehormatan di Stand Papua, yakni Penjabat Gubernur Provinsi Pap

Bupati Sarmi Desak Digelarnya Musdalub KNPI Sarmi

Mesak Manibor Sarmi- Bupati Kabupaten Sarmi,Drs.Mesak Manibor,MMT dengan tegas meminta kepada pengurus KNPI Kabupaten Sarmi agar segera menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) dalam rangka pembentukan pengurus dan ketua KNPI Kabupaten Sarmi yang baru, karena kepengurusan lama dinilai telah berjalan dijalur yang salah, bahkan dengan nyata-nyata telah melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga(AD/ART) serta aturan organisasi yang berlaku. "Bagaimana seorang Bupati bisa menjabat sebagai ketua   KNPI, bahkan lebih arogan lagi, menjadi Bupati di wilayah Pemerintahan lain, dan disaat yang sama menjadi Ketua KNPI di wilayah Pemerintahan yang lain,"jelasnya. Karena itu, Bupati Kabupaten Sarmi ini juga minta kepada KNPI Provinsi Papua untuk segera mengambil langkah  mengatasi persoalan ini  secara tegas sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga(AD/ART) organisasi. "Sebagai mantan pengurus KNPI Provinsi Papua saya prihatin melihat

Tampil Pada Iven Internasional, Dampaknya Besar Bagi Pembangunan Papua

Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS  , ketika menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan anak-anak Papua di pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin Berlin- Menampilkan budaya dan potensi alam Papua di Ivent Internasional mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat besar untuk pembangunan Papua ke depan. Demikian diungkapkan  Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS usai menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan mahasiswa-mahasiswa Papua pada  pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin,di Messe Berlin, Jerman, Sabtu(10/3). “ Bukan saja untuk orang Papua, tetapi menunjukkan kepada dunia, bahwa salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Papua mempunyai sumber daya budaya yang teramat sangat besar dan itu yang akan kita jadikan sebagai entry point dalam rangka membangun karakter anak-anak Papua agar bisa menjadi harapan Papua di masa yang akan datang,” tandas Penjabat Gubernur Provinsi Papua ini. Kata Gubernur, bahwa dalam