Skip to main content

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan ua...

Mengunjungi Kampung Nadofuai Distrik Waropen Atas Kabupaten Mamberamo Raya ( Bagian-1)

Jaring Udang di Nadofuai

Kampung Nadofuai secara administratif, masuk dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Mamberamo Raya, namun jika ditinjau dari aspek pelayanan, kampung ini lebih mudah dijangkau dari Ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen atau Ibukota Kabupaten Waropen,Urfas. Berikut laporan perjalanan wartawan papua baru selama dua minggu di kampung penghasil udang ini....
Laporan : Alberth Yomo
Jika melalui Kasonaweja, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya, yang jaraknya kurang lebih 140 km ini, butuh waktu sekitar 8-10 jam perjalanan menggunakan speedboat menyusuri sungai Mamberamo dan Lautan Pasific, dengan menghabiskan bbm ( bensin ) kurang lebih 800 liter . Selain butuh biaya yang besar untuk cost bbm, faktor cuaca dan keadaan laut yang sering tidak bersahabat, menjadi persoalan tersendiri yang sering menciutkan nyali motoris dan penumpangnya.
Sementara dari Serui,Ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen, jaraknya hanya 57 km, dengan waktu tempuh 1,5 jam menggunakan speedboat, membutuhkan bbm 100 liter (pp ). Selain itu, akses transportasi melalui laut dan udara sangat mudah di Serui, bila dibandingkan dengan Kasonaweja. Bayangkan, untuk keluar dari Kasonaweja menggunakan pesawat, bagi masyarakat biasa yang bukan seorang pejabat, akan saling berebutan kursi penumpang, bahkan harus rela menungguh dalam ketidakpastian, maklum, managemen pengurusan tiket pesawat di sejumlah lapangan terbang perintis di Papua, masih sangat payah,kecuali memiliki biaya yang cukup untuk sewa pesawat.
Jika ingin melalui laut, maka ada dua pilihan yang bisa diambil, menggunakan kapal perintis atau kapal barang yang masuk di Kasonaweja atau Trimuris, namun konsekuensinya, perjalanan bisa cepat 3 hari, tetapi bisa terlambat hingga satu minggu. Jika menggunakan speedboat, butuh biaya yang besar untuk sewa dan beli bbm, namun harus bersabar menghadapi ganasnya gelombang laut. Pelabuhan transit, bisa di pelabuhan Sarmi dan juga pelabuhan  Biak.
Sementara itu, masyarakat yang berada di Distrik Sawai,Benuki dan Waropen Atas, selalu mengandalkan jalur jalan perusahaan di Gesa yang tembus hingga ke Trimuris, selanjutnya, menggunakan speedboat dari Trimuris menuju Kasonaweja. Dengan demikian, sangat berat bagi masyarakat Nadofuai atau bahkan kampung-kampung lain disekitarnya,seperti Rawiwa, Barapasi,Sipisi dan kampung-kampung lainnya di Distrik Waropen Atas ini, untuk bepergian ke Ibukota Kabupaten Mamberamo Raya secara kontinyu.
Martinus Bedate, salah satu aparat Pemerintah Kampung dan juga sebagai tokoh pemuda di Kampung Nadofuai mengakui hal itu, baginya perjalanan ke Kasonaweja adalah perjalanan yang sangat mahal.” Kami ke sana, kalau ada undangan dari Bapak Bupati, dan bensin semua ditanggung oleh Pemerintah, kalau tidak, jangan harap, kita bisa ke sana,” ujarnya.
Lalu kenapa masyarakat Nadofuai memilih untuk bergabung dengan Kabupaten Mamberamo Raya?Padahal dari sisi pelayanan, lebih dekat ke Urfas, Ibukota Kabupaten Waropen yang hanya ditempuh 30 menit, bahkan hanya 15 menit ke Koweda, pelabuhan kapal perintis sekaligus sentral pasar di wilayah waropen atas? Baik Martinus Bedate dan juga Sekretaris Kampung Nadofuai Piter Dasinapa, tidak bisa memberikan komentarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Bamuskam, Ben Imbiri,  menuturkan bahwa bergabungnya Kampung Nadofuai ke dalam Pemerintahan Kabupaten Mamberamo Raya, karena keberadaan mereka di Waropen atas, sangat jarang diperhatikan oleh Pemerintahan sebelumnya, baik ketika masih menjadi bagian dari Kabupaten Yapen Waropen, hingga kepada Kabupaten Waropen.
“ Karena itu, beberapa tokoh masyarakat Waropen atas berjuang melalui lobi-lobi yang intensif dengan sejumlah tokoh masyarakat di daerah Mamberamo, hingga akhirya Kabupaten Mamberamo Raya ini lahir, dan kami menjadi bagian di dalamnya. Dan sekarang, semua harapan masyarakat, mulai diwujudkan, lihat saja rumah-rumah yang bagus mulai dibangun, semua masyarakat kampung sekarang sudah memiliki perahu dan motor untuk melaut, sehingga kehidupan di kampung ini juga semakin membaik,” tandas Ben Imbiri. ( Bersambung )

Comments

Popular posts from this blog

Ingin Sepakbola di Manokwari Kembali Bergairah, Perseman All Star Berkumpul di Borarsi

Manokwari,- Sepakbola di Tanah Papua sebenarnya bukan hanya bicara soal kebugaran, bukan soal prestasi, bukan soal sejarah, bukan soal uang dan bukan soal ketenaran. Tapi bicara sepakbola di Tanah Papua adalah bicara soal identitas, jati diri dan harga diri anak-anak yang lahir di Tanah Papua. Karena itu, ketika gema sepakbola sudah tidak terdengar lagi dalam beberapa tahun di Kota Manokwari, tempat kelahiran salah satu bintang sepakbola  Papua dan Nasional Adolof Kabo, orang sejagat Manokwari Raya bertanya-tanya, ada apa dengan Perseman? kenapa sepakbolanya tak terdengar lagi? kemana orang-orang yang mengurus sepakbola di Manokwari? dan berbagai pertanyaan lainnya. Hal ini kemudian mengusik dan sangat mengganggu telinga mantan-mantan pemain Perseman Manokwari. Melalui Paulus Krey, Elisa Anderi, Ferry Hurulean, Marchell Brian Rumaikewi dan sejumlah mantan pemain Perseman, kemudian menginisiasi pertemuan kecil di pinggir lapangan Borarsi Manokwari, kemudian berlanjut pada pertemuan ...

Tampil Pada Iven Internasional, Dampaknya Besar Bagi Pembangunan Papua

Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS  , ketika menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan anak-anak Papua di pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin Berlin- Menampilkan budaya dan potensi alam Papua di Ivent Internasional mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat besar untuk pembangunan Papua ke depan. Demikian diungkapkan  Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS usai menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan mahasiswa-mahasiswa Papua pada  pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin,di Messe Berlin, Jerman, Sabtu(10/3). “ Bukan saja untuk orang Papua, tetapi menunjukkan kepada dunia, bahwa salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Papua mempunyai sumber daya budaya yang teramat sangat besar dan itu yang akan kita jadikan sebagai entry point dalam rangka membangun karakter anak-anak Papua agar bisa menjadi harapan Papua di masa yang akan datang,” tandas Penjabat Gubernur Provinsi Papua ini. Kata Gubernur...

Yang Tercecer Dari Pameran Pariwisata Internasional di Berlin- Jerman ( Bagian-4/ Habis)

Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs.Syamsul Arif Rivai,MS   Pada hari ketiga berlangsungnya pameran ITB Berlin, stand Papua yang dikelola oleh Dr.Werner mendapat kunjungan istimewa dari Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr.Drs. Syamsul Arif Rivai,MS, beserta rombongan dari Pemerintah Provinsi Papua. Apa tanggapan penjabat Gubernur Papua ini setelah melihat stand Papua pada pameran di ITB Berlin? Laporan : Alberth Yomo Ketika Penjabat Gubernur Provinsi Papua ini tiba di Berlin, rombongan penari dari pegunungan Bintang serta rombongan dari Sarmi terlebih dahulu sudah meninggalkan Berlin menuju Denhaag, Belanda, sehingga penjabat Gubernur tidak sempat melihat secara langsung tarian dari Pegunungan Bintang. Meski demikian, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Gubernur Papua dan rombongan di lokasi pameran, anak-anak Papua yang sekolah di Jerman mempersembahkan tarian Yospan, yang disaksikan pengunjung pameran dan tamu kehormatan di Stand Papua, yakni Penjabat Gubernur Provinsi...