Skip to main content

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan ua...

Pendidikan Harus Tetap Menjadi Prioritas Utama Dalam Kebijakan Pemerintah


Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS, yang didampingi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia,DR.Zakarias Giay, ketika memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak Papua yang sekolah di Jerman.
Berlin- Pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama dalam segala kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, karena hanya dengan pendidikan, masa depan generasi muda, masa depan masyarakat, bangsa dan negara bisa menjadi lebih baik, lebih damai dan lebih sejahtera.
“Pendidikan adalah segala-galanya untuk anak-anak kita, jika ingin masa depan anak-anak bangsa kita menjadi lebih baik dari saat ini, maka mau tidak mau mereka harus ditopang untuk tetap eksis menempuh pendidikan, baik di dalam negeri, maupun ke luar negeri. Kalau perlu, semua harta dijual demi suksesnya pendidikan anak-anak kita,” ungkap Penjabat Gubernur Provinsi Papua, DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS ketika menyerahkan bantuan pendidikan kepada anak-anak Papua, di Berlin, Sabtu(10/3) lalu.
Kata penjabat Gubernur Provinsi Papua yang juga dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan anak-anak Papua ini mengatakan, bahwa majunya suatu bangsa sangat ditentukan dari kualitas generasi mudanya yang mempunyai pendidikan baik.” Masa depan bangsa ada di tangan kalian, kita yang sudah tua-tua ini akan pergi, jadi kalianlah yang nanti menjadi pemimpin masa depan, karena itu, belajarlah dengan giat, sekolah dengan benar, maka cita-cita itu pasti akan tercapai,” tandasnya.
Penjabat GubernurPapua ini juga mengaku bangga terhadap dasar-dasar yang diletakkan oleh mantan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu yang juga adalah putra terbaik Papua, yang sangat peduli terhadap pendidikan dan masa depan generasi muda Papua, sehingga melahirkan program 1000 doktor (PhD) dan program-program pro rakyat lainnya.
Gubernur berharap, peluang ini dapat dimanfaatkan dengan baik, karena kesempatan seperti ini tidak datang dua kali dan tidak datang kepada semua anak-anak Papua, karena itu, kepada mereka yang mendapatkan perhatian ini, hendaknya bersyukur dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi, bagi masa depan yang lebih sejahtera.
“ Kalau hanya pameran ini, saya tidak akan datang, tetapi karena ada kalian di sini ( Jerman), terpanggil hati saya untuk ingin melihat secara langsung, karena saya yakin, dengan kehadiran saya dan kepala Badan, pasti akan memotivasi kalian untuk selalu berusaha menjadi lebih maju, dan memberikan yang terbaik bagi keluarga, masyarakat dan kebanggaan bagi seluruh rakyat Papua,” ujar Gubernur.
Usai memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar-pelajar asal Papua di Jerman,esok harinya, penjabat Gubernur Provinsi Papua, DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS, beserta rombongan meninggalkan Berlin dan kembali ke Indonesia.(yom)

Comments

Popular posts from this blog

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan ua...

Yang Tercecer Dari Pameran Pariwisata Internasional di Berlin- Jerman ( Bagian-3)

Tim Tari asal pegunungan bintang yang dikenal dengan sebutan Murop Tabib, benar-benar membuat kejutan di stand Indonesia pada pembukaan pameran Pariwisata Internasional ITB-Berlin. Pukulan tifa, alunan suara yang khas serta tarian dari 10 penarinya, sekejap membuat hidup suasana di stand Indonesia, karena semua mata pengunjung yang berada disekitarnya mencari dan berdesak-desakkan untuk menyaksikan tarian ini. Laporan : Alberth Yomo- Berlin Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, yang diwakili oleh Director of Internasional Tourism Promotion Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Nia Niscaya, mengaku kaget tapi juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa, setelah melihat tarian adat yang dipersembahkan oleh para penari asal Pegunungan Bintang Papua, pada pembukaan  pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin, yang berlangsung di Berlin, Jerman, Rabu(7/3)lalu. “ Ini surprise, saya tidak menduga Papua bisa hadir dalam iven sebesar ini, apalagi bisa menampilkan tarian ada...

Peran Multimedia dalam Mensosialisasikan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan di Papua Barat

Provinsi Papua Barat dijuluki sebagai Provinsi Pembangunan Berkelanjutan. Gagasan ini lahir untuk melindungi dan mengelola alam secara berkelanjutan sebagai modal dasar pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Agar gagasan ini memiliki legitimasi dan dapat diimplementasikan maka Pemerintah menerbitkan Peraturan Daerah Khusus ( Perdasus ) Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat. Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat bukan sekedar julukan dan gagasan semata, melainkan   amanat   pasal 36 Undang-Undang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Barat.   Amanat UU Otsus tersebut menyatakan bahwa pembangunan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, kelesta r ian lingkungan, manfaat dan berkeadilan.   Selanjutnya pada pasal 38 ayat 2   lebih jauh menyatakan   bahwa   perekonomian dan pemanfaatan sumberdaya alam   harus menerapkan pinsip-prinsip kele...