Skip to main content

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan ua...

Tampil Pada Iven Internasional, Dampaknya Besar Bagi Pembangunan Papua




Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS , ketika menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan anak-anak Papua di pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin
Berlin- Menampilkan budaya dan potensi alam Papua di Ivent Internasional mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat besar untuk pembangunan Papua ke depan. Demikian diungkapkan  Penjabat Gubernur Provinsi Papua,DR.Drs. Syamsul Arief Rivai,MS usai menyaksikan tarian Yospan yang ditampilkan mahasiswa-mahasiswa Papua pada  pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin,di Messe Berlin, Jerman, Sabtu(10/3).
“ Bukan saja untuk orang Papua, tetapi menunjukkan kepada dunia, bahwa salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Papua mempunyai sumber daya budaya yang teramat sangat besar dan itu yang akan kita jadikan sebagai entry point dalam rangka membangun karakter anak-anak Papua agar bisa menjadi harapan Papua di masa yang akan datang,” tandas Penjabat Gubernur Provinsi Papua ini.
Kata Gubernur, bahwa dalam suatu iven internasional seperti ini(ITB Berlin), sejumlah orang dari berbagai negara akan hadir, mereka membutuhkan informasi yang memadai tentang tempat-tempat wisata yang menarik dan unik untuk dikunjungi. Karena itu, inilah kesempatan terbaik bagi Papua untuk mempromosikan potensi wisata Papua kepada orang di luar, khususnya lagi di daratan Eropa.
“ Dalam hal ini kita menawarkan jasa kepada orang dari luar, bahwa inilah alam Papua yang indah, hutan yang masih utuh, gunung cartens yang indah serta atraksi-atraksi yang unik dari masyarakat lokal Papua, sehingga ketika orang dari luar mendengar, mereka tertarik dan merasa tertantang untuk mengunjungi Papua, itulah peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pendapatan bagi peningkatan ekonomi,” ujar Gubernur.
Karena itu, Gubernur berharap kepada Dinas Pariwisata Provinsi Papua untuk proaktif melihat Iven Internasional yang diselenggarakan setiap tahun ini dengan melakukan koordinasi yang baik dengan sejumlah agen perjalanan atau agen wisata yang ada di Papua, sehingga secepatnya membangun sistem yang handal untuk menindaklanjuti Iven Internasional sekelas  ITB Berlin ini.
Usai menyaksikan penampilan tarian Yospan yang dibawakan oleh anak-anak Papua di Jerman, Gubernur beserta istri dan rombongan, selanjutnya melihat stand dari negara-negara lain yang ikut dalam iven ini. Setelah 1 jam menyusuri lokasi pameran, Gubernur dan rombongan kembali ke tempat penginapan, lalu malamnya bertemu dengan mahasiswa Papua yang sekolah di Jerman. Pada kesempatan itu juga, Gubernur yang didampingi Kepala Badan SDM Papua, DR.Zakarias Giay, memberikan bantuan pendidikan untuk membantu kebutuhan pendidikan pelajar-pelajar Papua ini di Jerman.(yom)

Comments

Popular posts from this blog

Hermus Indou dari Penggembala Sapi Menjadi Bupati

Tak ada yang menduga ketika seorang penggembala sapi bahkan pembantu penjual pisang goreng dan penjual es lilin di sekolah, kini menjadi seorang Bupati? Ya, dialah Hermus Indou, yang saat ini menjadi Bupati Kabupaten Manokwari periode 2021-2024.  “Saat masih kecil dulu, saya menjadi penggembala sapi, juga menjadi tukang pegang termos air panas dari penjual pisang goreng yang menjual es lilin di SMP Negeri Warmare,” cerita Bupati Manokwari, Hermus Indou tentang masa kecilnya.  Tak hanya itu, ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, Hermus Indou menjadi pesuruh dari teman-teman sekolahnya untuk membeli sesuatu di luar sekolah. “Saya biasa disuruh teman-teman untuk beli pisang goreng. Setelah beli pisang goreng itu, saya juga dapat jatah, sehingga bisa makan pisang goreng juga,” kenangnya. Hal ini dilakukan Hermus Indou muda, agar dirinya tidak kelaparan di sekolah. Karena pada masa itu, adalah masa-masa yang sangat sulit baginya untuk mendapatkan ua...

Yang Tercecer Dari Pameran Pariwisata Internasional di Berlin- Jerman ( Bagian-3)

Tim Tari asal pegunungan bintang yang dikenal dengan sebutan Murop Tabib, benar-benar membuat kejutan di stand Indonesia pada pembukaan pameran Pariwisata Internasional ITB-Berlin. Pukulan tifa, alunan suara yang khas serta tarian dari 10 penarinya, sekejap membuat hidup suasana di stand Indonesia, karena semua mata pengunjung yang berada disekitarnya mencari dan berdesak-desakkan untuk menyaksikan tarian ini. Laporan : Alberth Yomo- Berlin Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, yang diwakili oleh Director of Internasional Tourism Promotion Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Nia Niscaya, mengaku kaget tapi juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa, setelah melihat tarian adat yang dipersembahkan oleh para penari asal Pegunungan Bintang Papua, pada pembukaan  pameran Pariwisata Internasional ITB Berlin, yang berlangsung di Berlin, Jerman, Rabu(7/3)lalu. “ Ini surprise, saya tidak menduga Papua bisa hadir dalam iven sebesar ini, apalagi bisa menampilkan tarian ada...

Peran Multimedia dalam Mensosialisasikan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan di Papua Barat

Provinsi Papua Barat dijuluki sebagai Provinsi Pembangunan Berkelanjutan. Gagasan ini lahir untuk melindungi dan mengelola alam secara berkelanjutan sebagai modal dasar pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Agar gagasan ini memiliki legitimasi dan dapat diimplementasikan maka Pemerintah menerbitkan Peraturan Daerah Khusus ( Perdasus ) Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat. Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua Barat bukan sekedar julukan dan gagasan semata, melainkan   amanat   pasal 36 Undang-Undang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Barat.   Amanat UU Otsus tersebut menyatakan bahwa pembangunan dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, kelesta r ian lingkungan, manfaat dan berkeadilan.   Selanjutnya pada pasal 38 ayat 2   lebih jauh menyatakan   bahwa   perekonomian dan pemanfaatan sumberdaya alam   harus menerapkan pinsip-prinsip kele...